Laman

Rabu, 20 Juni 2012

Serba-Serbi Probiotik

Benarkah kandungan probiotik dalam susu bubuk formula bayi masih ada? Pertanyaan ini muncul ketika terpikir dalam benak untuk mencoba membuat yoghurt. Dari beberapa artikel yang saya baca, yoghurt yang terkenal sebagai makanan fungsional (functional food) pun ada yang tidak memiliki kandungan probiotik lagi, dikarenakan setelah proses fermentasi pembuatan yoghurt, dilakukan proses sterilisasi atau pasteurisasi sehingga bakteri baik dalam yoghurt tidak ada lagi. Makanan ini kemudian disebut sebagai produk minuman fermentasi. Jika makanan/minuman sejenis yoghurt saja ada yang sudah tidak memiliki kandungan probiotik lagi, apatah lagi susu bubuk yang diproses dengan spray drying?

Pertanyaan ini kemudian terjawab setelah saya membaca tulisan Prof. Made Astawan (ahli Pangan dari IPB) yang mengatakan bahwa kandungan probiotik pada susu bubuk (terutama formula bayi) masih tetap ada dikarenakan proses yang digunakan adalah cold spray draying sehingga bakteri masih tetap dalam kondisi setengah hidup (dorman). Baru kemudin setelah disajikan dengan air hangat 45 derajat Celsius, bakteri-bakteri baik ini dapat hidup kembali dan mampu menuju tempat sasarannya yaitu di dalam usus dan saluran pencernaan untuk melindungi dari serangan bakteri-bakteri jahat penyebab diare dan penyakit gastrointestinal lainnya.

Lalu muncul pertanyaan lagi dalam pikiran saya, apakah ada probiotik yang mampu melawan bakteri jahat penyebab penyakit maag (Helicobacter pylori) yang sering dialami anak-anak sampai orang dewasa? Apakah minuman probiotik yang diklaim mengandung bakteri baik (Lactobacillus casei Shirota) yang telah dioptimasi sehingga tahan pada suhu tinggi dapat melawan bakteri penyebab maag? Lalu bagaimana dengan rasanya yang asam, apakah dapat diterima oleh lambung yang telah teriritasi akibat tingginya kandungan asam pada lambung?