Laman

Kamis, 05 April 2012

Diskusi Istilah Herbal

Dalam beberapa dekade akhir - akhir ini semakin marak penggunaan obat-obatan berbahan dasar dari alam/alami baik itu dari tumbuhan maupun hewan. Hal ini didorong semakin tingginya minat dan kesadaran masyarakat akan manfaat dan khasiat dari bahan-bahan tersebut yang tidak kalah dengan obat-obatan kimia atau sintetis.Selain itu, masyarakat juga semakin sadar akan adanya efek samping dari obat kimia yang tidak kecil resikonya. Oleh karena itu, semakin banyak masyarakat yang beralih kepada obat berbahan alam atau sering disebut obat tradisional, yang dalam dunia perdagangan/bisnis lebih familiar dengan istilah obat herbal.

Penggunaan istilah obat herbal ini pada hakikatnya tidak menyalahi arti atau makna dari istilah itu sendiri. Tetapi pemahaman masyarakat lah yang seringkali melebih-lebihkan sehingga istilah obat herbal ini digunakan untuk semua jenis obat tradisional, baik itu berasal dari tumbuhan ataupun hewan seperti madu, bee pollen dan royal jelly. Termasuk penggunaan istilah herbal untuk suatu produk sejenis teh instan (teh celup) ataupun teh seduh yang sebenarnya memang berasal dari herbal yaitu tanaman teh (Camelia sinensis) yang dicampur dengan aneka jenis rempah dan daun-daunan berkhasiat, seperti daun salam, seledri, centella dsb tetapi tetap dinamakan teh herbal.

Penamaan "teh herbal" secara tidak langsung mengasosiasikan bahwa ada jenis teh lain yang disebut teh non herbal, yang mungkin berasal dari hewan, semisal teh cacing, teh prebiotik, teh susu, dsb. Padahal yang benar dari dari sisi ilmu "terminology of tea" teh non herbal adalah teh hijau (green tea) itu sendiri yang sebenarnya termasuk jenis tanaman atau herbal. Jadi sampai disini yang salah dimana ya??

Tidak ada komentar:

Posting Komentar